October 21, 2025
Dalam masyarakat modern, baterai lithium telah menjadi komponen inti yang menyalakan berbagai perangkat elektronik, kendaraan listrik, dan sistem penyimpanan energi.sumber daya luar untuk sistem daya tanpa gangguan (UPS)Namun, kinerja mereka tidak statis, kesehatan baterai secara langsung mempengaruhi stabilitas, umur, dan keamanan perangkat.Panduan komprehensif ini mengeksplorasi evaluasi kinerja baterai lithium, metrik kunci, metode pengujian, dan teknik pemeliharaan praktis untuk membantu pengguna mengelola aset baterai lithium mereka dengan lebih baik.
Baterai lithium beroperasi melalui pergerakan ion lithium antara elektroda positif dan negatif. Strukturnya terdiri dari:
Bahan kimia baterai lithium yang umum termasuk:
Keuntungan:
Batasan:
Tegangan sirkuit terbuka (OCV):Diukur tanpa beban, menunjukkan keadaan muatan (SOC). Untuk baterai 12V, muatan penuh biasanya dibaca 12.6V-13.6V.
Tegangan kerja:Di bawah beban, menunjukkan kesehatan baterai.
Diukur dalam Ah (ampere-jam), mencerminkan kapasitas penyimpanan energi. Kapasitas secara alami terdegradasi dari waktu ke waktu.
Diukur dalam milliohm (mΩ), resistensi yang lebih tinggi menunjukkan penuaan atau kerusakan.
Alat:Multimeter digital
ProsedurPengukuran antara terminal ̇ probe merah ke positif (+), hitam ke negatif (-).
Alat:Analis baterai dengan debit arus konstan
Langkah-langkah utama:
- Baterai penuh.
- Pengeluaran pada tingkat 0,2C (misalnya, 20A untuk baterai 100Ah)
- Catat waktu sampai tegangan mencapai cut-off (biasanya 10,5V)
- Menghitung kapasitas: Saat ini × Waktu
Mensimulasikan penggunaan dunia nyata dengan menerapkan beban aktual (misalnya, motor, lampu) sambil memantau stabilitas tegangan dan kenaikan suhu.
Kesimpulan
Evaluasi dan pemeliharaan yang tepat secara signifikan memperpanjang umur baterai lithium sambil memastikan keamanan.pengguna dapat mengoptimalkan investasi baterai mereka di seluruh aplikasi dari kendaraan listrik untuk penyimpanan energi terbarukan.